Pengetahuan

Stigma Adalah, Jenis, Proses, Faktor, dan Contohnya

Bicara soal kata “Stigma” tentu tak lepas dari kehidupan sosial masyarakat beserta konflik-konflik dan permasalahan di dalamnya. Stigma umum diartikan sebagai sesuatu yang menyimpang, tidak sesuai dengan norma, atau ciri negatif yang membuat seseorang maupun sekelompok orang dibenci oleh masyarakat.

Namun sebenarnya penjelasan mengenai stigma lebih luas dari itu. Stigma memang secara garis besar terlihat mengandung konotasi negatif, namun ada juga jenis stigma yang dialami seseorang bukan karena ciri negatif, melainkan kondisi fisik, mental, hingga pengalaman. Lebih lengkapnya simak berikut ini.

Pengertian Stigma Menurut KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya; tanda. Misal: “anak itu menjadi betul-betul nakal karena pengaruh stigma buruk dari lingkungannya”.

Stigma Menurut Definisi Umum

Stigma adalah pikiran, pandangan, atau kepercayaan negatif yang diperoleh seseorang dari masyarakat atau lingkungannya, yang biasanya berupa stereotip hingga diskriminasi yang dapat memengaruhi individu secara keseluruhan.

Stigma dalam lingkungan masyarakat umumnya muncul ketika melihat sesuatu yang dianggap menyimpang atau tidak sesuai dengan norma-norma, aturan, tata, dan kebiasaan di dalam masyarakat tersebut.

Stigma Menurut Kementerian Kesehatan

Stigma adalah tindakan pemberian label sosial dengan tujuan mencemari seseorang atau kelompok sekalipun dengan pandangan yang buruk.

Pengertian Stigma Sosial

Stigma sosial adalah tidak diterimanya seseorang dalam sebuah kelompok karena kepercayaan bahwa orang tersebut melawan norma yang ada. Stigma sosial sering menyebabkan pengucilan seseorang ataupun kelompok.

Faktor-faktor Terciptanya Stigma

1. Pengetahuan

Stigma dapat tercipta karena minimnya pengetahuan atau ketidaktahuan seseorang maupun kelompok terhadap suatu hal. Pengetahuan yang minim terjadi karena kurangnya pendidikan, kebiasaan, sosial, usia, dan sebagainya.

2. Persepsi

Pandangan atau persepsi terhadap sesuatu memang sering berbeda antara satu orang dengan yang lain. Pandangan yang berbeda ini dapat menciptakan stigma buruk karena kesalahan dalam menilai dan memandang.

3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang dapat membuatnya memiliki label-label tersendiri yang ada dalam lingkungan masyarakat. Tingkat pendidikan yang rendah lebih mencerminkan pada stigma yang buruk.

4. Usia

Usia mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan berperilaku. Bertambahnya usia memang dapat merubah cara pandang seseorang dalam menilai orang lain.

5. Jenis Kelamin

Menurut riset, perempuan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi daripada laki-laki dalam pemberian stigma terhadap orang lain.

6. Kepatuhan Agama

Kepatuhan agama atau faktor religius sangat mencerminkan stigma seseorang. Kurangnya kepatuhan agama dapat membuat seseorang diberi label stigma buruk dalam masyarakat.

Proses Stigma

1. Proses interpretasi

Penyimpangan atau pelanggaran norma yang terjadi dalam masyarakat tidak selalu memberi stigma pada seseorang. Namun ketika penyimpangan tersebut diinterpretasikan oleh masyarakat, maka stigma tersebut dapat timbul.

2. Proses pendefinisian

Lanjutan dari interpretasi adalah proses pendefinisian, yaitu proses dimana seseorang mencoba menerima fakta atau informasi dan mendefinisikan stigma pada orang lain.

3. Perilaku diskriminasi

Ketika stigma telah melekat pada seseorang, maka biasanya masyarakat melakukan perilaku diskriminasi atau mengucilkan orang yang dianggap melanggar dan menyimpang.

Tipe Stigma

1. Public stigma

Tumbuhnya reaksi negatif dalam masyarakat terhadap sesuatu hal.

2. Structural stigma

Sebuah institusi, hukum, atau perusahaan yang menolak suatu hal karena memiliki pandangan negatif terhadap hal tersebut.

3. Self stigma

Hilangnya kepercayaan diri seseorang karena suatu hal, misalnya penyakit HIV yang membuat seseorang merasa jauh dengan orang lain.

4. Felt or Perceived Stigma

Ketakutan atau hilangnya rasa percaya diri seseorang terhadap lingkungan komunitas.

5. Experienced stigma

Yaitu stigma yang muncul karena pengalaman seperti diskriminatif yang dialami seseorang.

Tipe Stigme Lebih Umum

1. Stigma yang memiliki hubungan dengan cacat anggota tubuh seseorang.
2. Stigma yang berhubungan dengan kerusakan-kerusakan pada karakter seseorang.
3. Stigma yang berhubungan dengan ras, suku, bangsa, dan agama.

Jenis Stigma

1. Label

Cap negatif atau label sering ditempelkan pada seseorang dalam lingkungan masyarakat ketika orang tersebut menyimpang dan menyalahi norma-norma yang berlaku.

2. Prasangka

Prasangka negatif tentang seseorang walau belum terbukti kebenarannya juga dapat menimbulkan stigma buruk.

3. Stereotip

Stigma yang terbentuk karena penilaian secara umum terhadap seseorang atau sekelompok orang melalui penampilan, perilaku, atau latar belakang mereka.

4. Diskriminasi

Diskriminasi merupakan perilaku tidak seimbang atau memberlakukan tidak adil terhadap seseorang maupun sekelompok orang karena perbedaan ras, suku, bangsa, dan agama.

5. Pengucilan

Seseorang yang dijatuhi stigma buruk biasanya dikucilkan dan dijauhi oleh masyarakat. Orang tersebut juga tidak diterima dalam masyarakat sebelum berubah dan hilangnya stigma buruk yang menempel pada dirinya.

Penutup

Itulah pembahasan mengenai pengertian stigma, tipa, jenis, proses, hingga faktor-faktor yang berpengaruh di dalamnya. Kesimpulannya, stigma merupakan ciri negatif seseorang atau sekelompok orang yang membuatnya tidak diterima di dalam masyarakat.

Related Articles

Back to top button