
Idnpacific.com – Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur menyebabkan gangguan serius pada transportasi udara dan berdampak luas di berbagai wilayah Indonesia. Akibat aktivitas vulkanik ini, sejumlah penerbangan dari dan menuju Bali terpaksa dibatalkan atau mengalami penundaan. Demi menjaga keselamatan, Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere juga ditutup sementara, menurut pernyataan beberapa pejabat pada Rabu (11 Juni).
Mengutip dari laman Pelitadata.com, Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berada di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi pada Selasa, 17 Juni 2025 pukul 17.35 WITA. Warga yang bermukim di sekitar wilayah tersebut diimbau untuk menjauh setidaknya tujuh kilometer dari area rawan bahaya.
Menariknya, erupsi ini terjadi hanya berselang 18 menit setelah Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata juga meletus pada pukul 17.53 WITA, menandakan adanya aktivitas vulkanik yang cukup intens di kawasan tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Yohanes Kolli Sorywutun, melaporkan bahwa letusan disertai dengan luncuran awan panas yang menyebar ke berbagai arah. “Erupsi masih berlangsung saat laporan ini dibuat,” ujarnya.
Kolom abu vulkanik yang terlihat mencapai ketinggian sekitar 10.000 meter dari puncak atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Abu berwarna kelabu pekat ini tersebar ke berbagai arah, meliputi utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, hingga barat laut.
Berdasarkan data seismogram, erupsi ini terekam dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi letusan sekitar 6 menit 53 detik. Untuk menghindari risiko lebih lanjut, masyarakat, termasuk pengunjung dan wisatawan, diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi dan dalam sektor barat daya hingga timur laut sejauh delapan kilometer.
Kondisi Terkini
Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki langsung berdampak pada operasional penerbangan, khususnya di kawasan Indonesia bagian tengah. Sejumlah penerbangan internasional dari India, Singapura, dan Australia menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengalami pembatalan. Singapore Airlines beserta anak usahanya, Scoot, menunda empat jadwal penerbangan rute Denpasar–Singapura dan menghentikan sementara layanan ke Lombok.
JetStar, maskapai asal Australia yang merupakan bagian dari grup Qantas, juga mengambil langkah serupa. Beberapa penerbangan pagi menuju Bali dibatalkan, dan jadwal sore diperkirakan mengalami keterlambatan. Dalam pernyataan resminya, JetStar menyebutkan bahwa abu vulkanik diperkirakan akan mereda pada malam hari sehingga memungkinkan penerbangan kembali berjalan normal.
Sementara itu, sebagai tindakan pencegahan, AirNav Indonesia mengumumkan penutupan sementara Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere. Penutupan ini berlaku mulai Rabu hingga Kamis demi menjamin keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam operasional penerbangan.
Di daratan, situasi juga memerlukan perhatian serius. Puluhan warga dari dua desa yang berada di sekitar kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki harus dievakuasi untuk menghindari risiko bahaya langsung dari letusan gunung yang terus berlangsung.
Diharapkan masyarakat sekitar tetap berhati-hati dan menjaga diri. Sesuai imbauan, masyarakat harus menjauh sejauh 7 KM dari radius letusan.